midtoad.org

midtoad.org – Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) NQW di Lombok Barat, NTB, diduga terlibat dalam kasus pencabulan terhadap lima santriwati di lembaga tersebut. Para korban, yang mayoritas berada di kelas 1 Madrasah Aliyah (MA) atau SMA, dilaporkan telah menjadi korban tindakan pelecehan sejak November 2023.

Menurut Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram, dalam sesi klarifikasi, pemimpin ponpes dengan inisial MA mengakui melakukan pencabulan terhadap santriwati. Meskipun pengakuan tersebut terdapat dalih bahwa tindakan tersebut dilakukan oleh jin atau setan yang berada di lokasi ponpes.

Dari lima korban, dua di antaranya diduga telah mengalami pelecehan seksual yang lebih serius oleh MA, walaupun hingga saat ini baru satu korban yang melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, mendorong korban atau keluarga korban untuk segera melaporkan insiden tersebut ke kepolisian guna proses hukum yang sesuai.

Kejadian ini menimbulkan reaksi emosional di sekitar area ponpes, dimana warga merusak sebagian fasilitas ponpes sebagai respons atas dugaan pencabulan. Namun, situasi di sekitar ponpes telah kembali kondusif setelah pihak kepolisian mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan. Bagus menegaskan pentingnya kepercayaan masyarakat dalam penanganan kasus pelecehan kepada pihak kepolisian.

By admin