Trump Menghancurkan Lembaga yang Didukung Putrinya, USAID, dan Departemen Pendidikan

midtoad – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengarahkan langkahnya untuk merombak pemerintahan federal dengan menargetkan penghapusan berbagai lembaga dan departemen yang sudah ada lama. Salah satu lembaga yang menjadi sasaran pengurangan besar-besaran adalah Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID), yang ironisnya pernah didukung oleh putrinya, Ivanka Trump.

USAID, yang didirikan oleh Presiden John F. Kennedy untuk mendukung negara-negara berkembang, kini menjadi target pengurangan drastis oleh Trump. Pada Januari 2025, pegawai USAID diberitahukan bahwa mereka akan dikeluarkan dari kantor pusat, sementara situs web lembaga ditutup dan sebagian besar staf di seluruh dunia diminta untuk kembali ke AS. Elon Musk, sekutu Trump, bahkan mengecam USAID sebagai lembaga “jahat,” sementara Trump menyebutnya sebagai entitas yang dikelola oleh “kiri radikal”.

Ivanka Trump, yang memiliki peran penting selama administrasi Trump pada periode pertama, terutama dalam inisiatif keberagaman dan program bantuan internasional, sebelumnya mendukung lembaga-lembaga seperti USAID. Namun, kini kebijakan ayahnya justru menghancurkan lembaga yang pernah ia dukun.

Selain USAID, Departemen Pendidikan juga menjadi target pengurangan Trump. Meskipun Kongres kemungkinan kamboja slot tidak akan setuju untuk menghapus departemen ini, Trump ingin negara bagian memiliki lebih banyak kontrol atas sistem pendidikan mereka, mengingat rendahnya posisi AS dalam peringkat pendidikan global.

Langkah-langkah Trump ini tidak hanya memicu kekhawatiran global tetapi juga menimbulkan protes dari berbagai pihak. Bill Gates, misalnya, memperingatkan bahwa jika USAID benar-benar ditutup dan tidak ada pengganti yang memadai, jutaan orang bisa meninggal akibat hilangnya program-program kesehatan dan bantuan nutrisi.

Kritik juga datang dari dalam negeri. Senator AS Elizabeth Warren menyebut tindakan Trump sebagai upaya untuk merobohkan pengawasan terhadap kekuasaannya dan membuka jalan bagi korupsi yang meluas.

Dengan dukungan dari sekutunya, termasuk Elon Musk, Trump menemukan cara lain untuk mencapai tujuannya: mengurangi kekuatan lembaga-lembaga ini dengan menghentikan operasionalnya, mengesampingkan tenaga kerjanya, serta meluncurkan tinjauan terhadap fungsinya. Salah satu langkah yang mungkin diambil adalah meminta Kongres untuk menghapus lembaga-lembaga ini secara langsung.

Langkah-langkah Trump ini menunjukkan betapa kompleksnya dinamika politik di Amerika Serikat, di mana kebijakan seorang presiden bisa berdampak besar pada lembaga-lembaga yang sebelumnya didukung oleh anggota keluarganya sendiri.

Bournemouth Menggonggong Manchester City, Liverpool Menyambar Puncak Klasemen Liga Inggris

midtoad – Liga Premier Inggris kembali menyuguhkan pertandingan seru pada pekan ini. Di ajang yang selalu dinanti-nanti oleh pecinta sepak bola di seluruh dunia, dua tim besar, Manchester City dan Liverpool, berhasil mencuri perhatian dengan hasil yang berbeda.

Pada pertandingan yang berlangsung di Stadion Vitality, Manchester City mengalami kejutan besar dari tuan rumah, AFC Bournemouth. Dengan skor yang tidak terduga, Bournemouth berhasil mengalahkan The Citizens dengan skor 2-1. Gol-gol untuk Bournemouth dicetak oleh Dominic Solanke dan Joshua King, sementara gol tunggal Manchester City dicetak oleh Raheem Sterling.

Di sisi lain, Liverpool menunjukkan performa yang luar biasa dengan mengalahkan Chelsea di Stadion Stamford Bridge. Dengan skor 3-1, The Reds berhasil naik ke puncak klasemen Liga Inggris. Gol-gol Liverpool dicetak oleh Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Roberto Firmino, sementara gol Chelsea dicetak oleh Timo Werner medusa88 login.

Hasil dari pertandingan ini membuat klasemen Liga Inggris mengalami perubahan signifikan. Liverpool sekarang menempati posisi pertama dengan poin yang sama dengan Manchester City, tetapi The Reds memiliki perbedaan gol yang lebih baik. Bournemouth, yang sebelumnya berada di peringkat bawah, berhasil melompat beberapa posisi setelah kemenangan mengejutkan tersebut.

bournemouth-menggonggong-manchester-city-liverpool-menyambar-puncak-klasemen-liga-inggris

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp, menunjukkan kepuasannya atas kinerja timnya. “Kami bermain dengan semangat tinggi dan fokus. Setiap pemain memberikan yang terbaik, dan ini adalah hasilnya. Kami akan terus berusaha untuk mempertahankan posisi ini,” ujarnya.

Sementara itu, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mengakui bahwa timnya harus belajar dari kekalahan ini. “Kami tidak bermain dengan baik seperti yang kami harapkan. Bournemouth bermain dengan semangat tinggi, dan mereka pantas menang. Kami harus kembali lebih kuat dan belajar dari kesalahan ini,” tuturnya.

Pertandingan selanjutnya di Liga Inggris akan tetap menarik perhatian, terutama dengan persaingan sengit di puncak klasemen antara Liverpool dan Manchester City. Pecinta sepak bola di seluruh dunia pasti tidak ingin melewatkan setiap detik aksi yang akan terjadi di ajang terbesar Inggris ini.

World Cup: The Greatest Moments in the Tournament’s History

midtoad.org – The FIFA World Cup, the world’s most prestigious football tournament, has been the stage for some of the most iconic moments in sports history. Since its inception in 1930, the tournament has captivated billions of fans around the globe, creating unforgettable memories that have become part of football folklore. Here are some of the greatest moments in the history of the World Cup:

  1. The First World Cup (1930): The inaugural World Cup, held in Uruguay, was a landmark event that brought together the best football teams from around the world. Uruguay won the tournament, defeating Argentina 4-2 in the final, in front of a capacity crowd at the Estadio Centenario.
  2. Brazil’s First World Cup Victory (1958): The 1958 World Cup in Sweden saw the emergence of a young Pelé, who led Brazil to their first World Cup victory. His performance in the tournament, especially in the final against Sweden, announced the arrival of one of football’s greatest players.
  3. The “Game of the Century” (1970): The 1970 World Cup in Mexico featured one of the most memorable matches in football history, the semi-final between Italy and Germany. Known as the “Game of the Century,” it ended with Italy winning 4-3 in a thrilling encounter. Brazil went on to win the tournament, defeating Italy 4-1 in the final, in a match that showcased the beautiful game at its best.
  4. Maradona’s “Hand of God” and “Goal of the Century” (1986): Diego Maradona’s controversial “Hand of God” goal and his “Goal of the Century” against England in the 1986 World Cup are two of the most talked-about moments in football history. Maradona led Argentina to victory in the tournament, cementing his status as a legend of the game.
  5. The “Tournament of Tears” (1990): The 1990 World Cup in Italy was marked by its defensive play and the emotional reactions of players and fans. The final between West Germany and Argentina, won by Germany 1-0, was a tense affair that ended with tears from the defeated Argentine players.
  6. The “Maracanazo” (1950): One of the most shocking upsets in sports history occurred at the 1950 World Cup in Brazil. In the final match, held at the Maracanã Stadium in Rio de Janeiro, Brazil was expected to defeat Uruguay easily. However, Uruguay won 2-1, causing a national tragedy in Brazil that is still remembered today.
  7. Zidane’s Headbutt (2006): In the 2006 World Cup final, France’s Zinedine Zidane, one of the greatest players of his generation, was sent off for headbutting Italy’s Marco Materazzi. Italy won the match on penalties, but Zidane’s moment of madness overshadowed the tournament.
  8. The “Miracle of Bern” (1954): The 1954 World Cup final in Switzerland saw heavily favored Hungary take on West Germany. Hungary had not lost a match in four years, but Germany produced one of the greatest upsets in football history, winning 3-2 in a match that became known as the “Miracle of Bern.”
  9. The “Battle of Santiago” (1962): The 1962 World Cup in Chile featured one of the most violent matches in the tournament’s history, the “Battle of Santiago” between Chile and Italy. The match was marred by numerous fouls and fights, leading to the sending off of two players from each team.
  10. Ronaldo’s Redemption (2002): After suffering from seizures and a mysterious illness before the 1998 World Cup final, Brazil’s Ronaldo returned to the World Cup stage in 2002 in Japan and South Korea. He scored both goals in the final against Germany, leading Brazil to their fifth World Cup title and earning him the Golden Ball as the tournament’s best player.

These moments, among many others, have contributed to the rich tapestry of World Cup history, making it not just a tournament of football, but a festival of emotions, drama, and unforgettable memories.