midtoad.org – Periode mudik Lebaran 2024 menandai peningkatan dramatis dalam penggunaan kendaraan listrik di Indonesia, tercermin dari aktivitas pengecasan di Stasiun Pengisian Daya Listrik (SPKLU) yang meningkat lima kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Data Transaksi SPKLU
Menurut Edi Srimulyanti, Direktur Retail dan Niaga Perusahaan Listrik Negara (PLN), tercatat 12.600 transaksi pengecasan selama Lebaran tahun ini, suatu peningkatan yang signifikan dari hanya 906 transaksi pada tahun 2023.
Konsumsi Energi dan Aspek Finansial
Keseluruhan konsumsi energi listrik yang dicatat selama periode Lebaran adalah 253 ribu kWh. Dengan tarif Rp1.500 per kWh, nilai transaksi untuk pengecasan mobil listrik mencapai angka Rp379,5 juta. Transaksi ini terdistribusi sepanjang rute mudik populer, seperti Trans Jawa dan Trans Sumatera, serta di lokasi-lokasi wisata.
Infrastruktur yang Mendukung
PLN telah menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan infrastruktur kendaraan listrik dengan mengoperasikan 1.299 unit SPKLU di 879 lokasi. Di jalur tol utama, seperti Trans Sumatera-Jawa, stasiun pengisian telah tersedia dalam jarak rata-rata 23 kilometer satu sama lain.
Kenyamanan Pengguna Kendaraan Listrik
Peningkatan transaksi ini mengindikasikan bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaan mobil listrik untuk perjalanan panjang telah menurun. Edi Srimulyanti menambahkan bahwa inisiatif PLN dalam menyediakan infrastruktur pengisian telah menumbuhkan kepercayaan dan kenyamanan bagi pengendara kendaraan listrik.
Peningkatan yang signifikan dalam penggunaan SPKLU selama Lebaran 2024 memberikan sinyal positif terhadap transisi Indonesia menuju mobilitas yang lebih berkelanjutan. PLN, dengan upayanya memperluas jaringan SPKLU, SPBKLU, dan SPLU, telah menjadi pionir dalam mendukung pergerakan ini, memungkinkan masyarakat untuk melakukan perjalanan mudik dengan kendaraan listrik mereka dengan lebih aman dan nyaman.